Rupiah Ambruk, Kadin Sebut Industri Mamin Paling Terdampak

Pelemahan ini berdampak ke sektor industri terutama yang masih bergantung terhadap bahan baku dari luar negeri.Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, sektor yang paling terdampak dari pelemahan rupiah adalah industri makanan dan minuman (mamin). Industri ini kelimpungan karena beban biaya bertambah akibat rugi selisih kurs untuk memperoleh bahan baku dari luar negeri."Jadi kalau saya lihat untuk yang impornya banyak seperti mamin ada pengaruhnya langsung karena dia impor,” kata Shinta saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (7/9/2018).Jika sudah demikian, sektor industri harus menyiapkan sejumlah pilihan, yakni efisiensi hingga penyesuaian harga produk. Namun, dengan rugi selisih kurs yang cukup besar, pihaknya memperkirakan sektor industri akan membebankannya ke harga produk.“Kemudian terpaksa harus menaikkan harganya," kata Shinta.Dengan kenaikan harga produk mamin, dia memprediksi bisa menekan daya beli masyarakat

Akibatnya indikator penggerak perekonomian, yakni sektor konsumsi bisa anjlok dan berpengaruh ke ekonomi secara menyeluruh."Jadi ini sudah mulai kelihatan. Ini saya rasa sektor yang berpengaruhlah untuk konsumsi di Indonesia," ujarnya.Untuk menstabilkan rupiah agar tidak terus melemah, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya kenaikan tarif pajak penghasilan (PPh) impor kepada 1.147 pos tarif sebagai upaya menekan defisit transaksi berjalan.Kemudian, pemerintah telah mengimplementasikan mandatori biodiesel (B20) pada 1 September 2018 yang diharapkan mampu mengurangi nilai impor sebesar 2-3 miliar dolar AS hingga akhir tahun .....


[Selengkapnya ...]




Artikel asli ada disini

Comments